Selamat Datang Diblog RAJIS, Jangan Lupa Kasi Komen Ya, ^_^,

Rabu, Desember 7

ikhtiologi, sistem peredaran darah

1.PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ikan adalah hewan yang hidup di perairan dan mempunyai darah dingin artinya panas badannya mengikuti panasnya air di mana ia berada sampai batas maksimum ikan itu hidup. Ikan terutama bernafas dengan insang yang terdapat dikanan dan kiri kepala.( Wikipedia,2011).
Ikan dalam ilmu biologi dipelajari dalam cabang ilmu yang dinamakan dengan Ikhtiologi. Ikhtiologi dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu zoologi yang khusus mempelajari ikan. Istilah ikhtiologi berasal dari bahasa Yunani, ichtys, untuk ikan. Ikhtiologi mempelajari semua aspek biologi ikan meliputi perilaku, ekologi, sistematik, dan proses evolusi dari ikan. Ilmu tentang ikan. Ikhtiologi, sangat terkait dengan berbagai macam cabang ilmu. Begitu pula dengan sistem peredaran darah pada ikan. Sistem peredaran darah pada semua organisme merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan aktifitas, sel, jaringan, maupun organ membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan-bahan ini dapat disuplai bila peredaran darah berjalan normal. Karenanya, semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang-kadang dilihat pada darah. (Black,1990 ).
Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembuluh yang ke dua. Atau secara garis besarnya peredaran darah tunggal adalah peredaran darah yang darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.( Wikipedia,2011).
Hal ini sesuai dengan pendapat Rahardjo., M, F (1980) yang menyatakan bahwa ikan (pisces) adalah binatang yang bertulang belakang, berdarah dingin, pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama menggunakan sirip, dan umumnya bernafas dengan insang.
Usaha perikanan yang ada di Indonesia merupakan perpaduan antara usaha perikanan darat dan perikanan laut. Ikan merupakan sumber protein yang paling murah dibanding dengan sumber protein yang lainnya seperti telur, susu dan daging (DINAS PERIKANAN KABUPATEN BENGKALIS, 1996/1997).
Propinsi Riau merupakan salah satu propinsi yang memiliki wilayah daratan 94.561 km2 dan 3.241 pulau-pulau yang memiliki empat satuan wilayah sungai yaitu sungai Rokan, siak, Kampar dan sungai Indragiri yang merupakan perairan yang potensial untuk pembangunan usaha perikanan (YUNIARTI, 2000).
Sistem syaraf pada ikan merupakan suatu system yang sangat pentik karena system syaraf adalah penggerak dari system dan organ lain. System syaraf pada ikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu system syaraf cerebro spinal dan system autonomic, sedangkan system cerebro spinal dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu bagian pusat, bagian ini mencakup otak dan spinal kord. Selanjutnya bagian porifer yang meliputi syaraf spinal, syaraf cranialdan organ sensori (TIM IKTIOLOGI 2010).
Secara anatomi ikan mempunyai sepuluh sistem yang bekerjasama dalam membentuk keseluruhan individu, adapun kesepuluh sistem tersebut yaitu sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem integumen, sistem otot, sistem pencernaan, sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pernapasan dan sistem reproduksi, diantara ke sepuluh sistem ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya (RAHARJO, 1990).

1.1. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk mengetahui seluk beluk tentang ikan yang kita amati khususnya pada sistem peredaran darah dan system syaraf pada ikan barau (Hampala macrolepidota).
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana system peredaran darah dan system syaraf yang menunjang kinerja tubuh ikan yang dipratikumkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Mudjiman (2001)setiap ikan mempunyai makanan yang berbeda. Jika dilihat dari jenis makanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu herbivor, karnivora dan omnivora. Berdasarkan cara makannya ikan dibedakan menjadi lima golongan yaitu pemangsa (predator), penggerogot (grazer), penyaring (strainer), penghisap (sucker) dan parasit.
Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiap kelompok hewan. (Wikipedia,2011).
Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior-dan posterior. Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae renalis menuju ke ginjal. ( Black,1990 ).
Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri ata dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.(Wikipedia,2011).
Beberapa organ pada ikan dapat membentuk darah. Pada stadia embrio, saluran darah dapat menghasilkan sel-sel darah, pada ikan dewasa sel-sel darah masih dibentuk di permukaan saluran darah, namun pusat-pusat pembentukan sel-sel darah lebih nampak. Pada Cyclostomata spp, semua jenis sel darah dibentuk dalam limpa yang tersebar pada submucosa, usus alat pencernaan makanan. ( Catton,1991 ).
Organ-organ yang berfungsi sebagai alat sirkulasi yaitu berupa : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah(plasma darah dan butir-butir darah).( Lerman,1996 ).
Organ Sensori pada Ikan Baung terdiri dari Organ Penglihatan yang terdiri dari bagian ruang depan, lais, lensa, ruang vitrous, dan retina. Pada Organ pembau terletak di rostrum tepat di depan mata. Pada Organ Pengecap terdapat di dalam kulit, dan banyak di jumpai di daerah mulut, pharynk, dan lengkung insang.(Wikipedia,2011)
Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan di antara setiap kelompok hewan. Hal tersebut tergantung anatomi, fisiologi, dan kondisi lingkungannya.(Black,1990).
Komponen penyusun sistem peredaran darah adalah jantung, darah, saluran darah, dan limpa. Saluran pembuluh darah utama adalah arteri dan vena yang terdapat di sepanjang tubuh ikan. Arteri atau pembuluh nadi merupakan pembuluh yang berdinding tebal dan kuat tetapi tidak mempunyai klep-klep, berfungsi membawa darah meninggalkan jantung. Sedangkan vena atau pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang berdinding tipis dan mempunyai klep-klep pada jarak tertentu, berfungsi membawa darah kembali ke jantung.(Wikipedia,2011)
Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Start dari jantung, darah menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya darah di alirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil. Selain itu, sebagian darah dari insang kadang-kadang langsung kembali ke jantung.(Wikipedia,2011).
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at,tanggal 6 Mei 2011, pukul 08.00 – 10.00 WIB,yang bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan (ikhtiologi) , Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah nampan, gunting, Cutter penggaris, serbet, alat tulis lengkap dengan buku penuntun praktikum dan buku untuk menggambar hasil pengamatan yang telah dilakukan. Sedangkan bahan- bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan Barau (Hampala macrolepidota).
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikun ini adalah pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan.dengan cara melakukan pengukuran terhadap tubuh ikan dan kemudian melakukan pembedahan guna melihat sistem peredaran darah terutama jantung ikan tersebut, dan system syaraf yang menunjang tubuh ikan tersebut.
3.4. Prosedur Praktikum
Pertama sekali yang harus dilakukan adalah menyediakan bahan berupa ikan yang sebelumnya telah ditentukan jenisnya. Ikan tersebut kemudian diletakkan dalam nampan. Gambarkan ikan-ikan tersebut pada buku gambar yang telah disediakan, perhatikan jantung pada ikan tersebut dan ambil hipofisa ikan tersebut dan digambarkan jantung pada ikan tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Praktikum
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum Ikhtiologi ini maka ikan Barau (Hampala macrolepidota).ini dapat diklasifikasikan ka dalam:Ordo : Osteichtyes, Family : Hampaladae,Genus : Hampala,Species : Hampala macrolepidota.
Pada sebagian besar ikan ,jantung berada agak dibagian posterior ingsang, jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut pericardium. Ukuran jantung bervariasi pada setiap jenis ikan. Jantung ikan terdiri dari dari bagian : sinus venusus, Atrium (Auricle), ventricle, Conus ateriosus/bulbus arteriosus.( Penuntun praktikum ikhtiologi,2011).
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari praktikum ini maka semua ikan digolongkan kedalam kelas Pisces, ini dikarenakan ikan yang digunakan dalam praktikum memiliki ciri-ciri yang tampak berupa insang, sirip, tulang belakang dan lainnya.
Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiap kelompok hewan. (Wikipedia,2011).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah sama, meskipun perbedaan-perbedaan mendetail tetap ada antara setiap kelompok hewan. Hal tersebut tergantung anatomi, fisiologi, dan kondisi lingkungannya. Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah, yakni dari jantung darah dipompa ke insang untuk melakukan pertukaran gas kemudian ke berbagai organ tubuh, setelah itu darah kembali ke jantung.
Unit terkecil dari system saraf ialah sel saraf (neuron), yang terdiri dari badan sel yang berinti dan penjuluran plasma dari badan sel sebanyak dua atau lebih. Penjuluran plasma yang pendek dinamakan dendrite yang berfungsi sebagai penerima impuls. Sedangkan penjuluran plasma yang panjang dinamakan neurit atau akson, yang berfungsi meneruskan impuls yang diterima.

5.2. Saran
Diharapkan agar objek yang menjadi penelitian benar-benar diteliti dengan baik, agar hasil yang didapatkan baik pula, demi kesempurnaan praktikum ini, baik sekarang maupun yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Anak Budidaya 06.http://ebrieunri.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 10 maret 2011).
Black, E. C. 1990. The transport of oxygen by the blood of freshwater fish. Biol. Bull., 215-229
Catton, W. T. 1991. Blood cell formation in certain teleost fishes. Blood, Jour. Hema 6: 39-60
DianPamelasari.http://aquaculture09.blogspot.com/2010/05/literatur-ikan-barau.html (diaksespada tanggal 10 maret 2011).
Feliatra, Arthur Brown, Syafril Nurdin, Kusai, Putu Sedan Sukendi,Suparmi,Elberizon. 2003. Pengantar Perikanan dan ilmu KelautanII .Faperikan Press Universitas Riau. Pekanbaru.180 hal
Fujaya, 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki// (diakses pada tanggal 07 maret 2011).
Lagler, K. F. Ichthyology. United States.
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Uniersitas Riau.http://aquaculture- unri.blogspot.com/2009/05/literatur-perikanan.html (diakses pada tanggal 07 maret 2011).
Rahardjo, 1990. Icthyology. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 122 Hal
Ridwan Manda Putra, Iesje Lukystiowati, Chaidir P. Pulungan, Budijono,Windarti. 2011. Penuntun Praktikum Ichthyology. Faperika. Pekanbaru.
Root, R. W. 1998. The respiratory function of the blood of marine fishes. Biol. Bull., 427-456
Yuniarti. http://hobiikan.blogspot.com/2004_02_01_archive.html (diakses pada tanggal 08 mei 2011)

0 komentar:

Posting Komentar