Selamat Datang Diblog RAJIS, Jangan Lupa Kasi Komen Ya, ^_^,

Rabu, Desember 7

ikhtiologi, linea lateralis

1.PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Secara teori, para ahli memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai dengan empat puluh ribu spesies ikan yang mendiami permukaan bumi. Dari semua jumlah tersebut, sekitar 10 % mendiami perairan Indonesia, baik itu berupa perairan laut, payau, maupun perairan tawar. . Jumlah spesies ikan yang tercatat di daerah Riau diperkirakan mencapai tiga ratus spesies ikan. Dari jumlah tersebut antara spesies yang satu dengan yang lainnya sudah tentu memiliki beberapa kesamaan dan identifikasi, yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai dasar pengklasifikasian (Manda et al, 2005).
Indonesia sebagai negara kepulauan terletak diantara samudra pasifik dan samudra hindia dan mempunyai tatanan geografis yang rumit dilihat dari topografi dasar lautnya. Dasar perairan Indonesia di berbagai tempat, terutama di kawasan barat, menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata dan hampir seragam, tetapi di tempat lain, terutama dikawasan timur, menunujukkan bentuk-bentuk yang lebih majemuk tidak teratur dan rumit (Feliatra et al, 2003)
Linea lateralis pada ikan adalah suatu garis yang dibentuk oleh pori,dapat ditemukan pada ikan bersisik dan tidak bersisik.Bentuk Linea lateralis pada umumnya bervariasi demikian juga dengan jumlah sisik yang membentuk Linea Lateralis.(Penuntun Praktikum Ikhtiologi,2011)
Jumlah spesies ikan yang tercatat mendiami daerah Riau di perkirakan mencapai tiga ratus spesies. Dari jumlah tersebut antara spesies yang satu dengan spesies yang lainnya sudah tentu memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan identitas yang pada dasarnya dapat di jadikan sebagai dasar pengklasifikasian.
I.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari praktikum Linea lateralis, Perhitungan sisik dan morphometrik adalah untuk mengetahui jumlah sisik pori yang terdapat dibagian luar tubuh ikan yang dipraktikumkan,serta pengukuran bagian-bagian tertentu dari tubuh suatu spesies ikan untuk keperluan determinasi hubungan morphometrik dan analisa pertumbuhan,dan membedakan ukuran perbandingan antara spesies ikan yang berbeda, tetapi masih satu genus.
Manfaaat yang dapat diambil setelah praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui bentuk linea lateralis yang terdapat pada ikan serta mengetahui perhitungan jumlah sisik dan morphometrik pada ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Manda et al (2005), Linnea Lateralis pada ikan adalah garis yang dibentuk oleh pori, jadi linnea lateralis ini terdapat pada ikan yang bersisik maupun tidak bersisik. Bentuk linnea lateralis umumnya bervariasi demikian juga jumlah sisik yang membentuk linnea lateralis. Data pengukuran bagian-bagian dari tubuh suatu spesies ikan penting artinya untuk keperluan determinasi hubungan morphometrik dan analisa pertumbuhan.
Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok vertebrata dan yang paling banyak jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan di seluruh permukaan bumi, sangat beragam dalam adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah lakunya. Jumlah spesies ikan yang telah berhasil dicatat sekitar 21.000 spesies dan di perkirakan akan berkembang mencapai 28.000 spesies ikan yang hidup di muka bumi adalah 21.273 spesies (Yuniarti,2004).
sistem pencernaan, sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pernapasan dan sistem reproduksi, diantara ke sepuluh sistem ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Linea lateralis merupakan garis yang terdapat pada badan ikan yang terbentuk oleh adanya pori, dimana linea lateralis ini dapat ditemukan pada ikan yang bersisik atupun tidak bersisik. Bentuk linea lateralis pada ikan pada umumnya bervariasi, demikian juga dengan sisik yang membentuk linea lateralis (Manda et al, 2006).
Data pengukuran bagian-bagian tertentu dari tubuh suatu spesies ikan penting,artinya untuk keperluan determinasi hubungan morphometrik dan analisa pertumbuhan. Ukuran-ukuran yang diperlukan untuk indentifikasi bukanlah ukuran mutlak, tetapi ukuran perbandingan yang penting untuk membedakan antara spesies yang berbeda tetapi masih satu genus. (penenutun praktikum ikhtiologi,2011).
III. BAHAN DAN METODE


3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini di laksanakan pada hari Jum’at, tanggal 18 Maret 2011, pukul 08.00 - 10.00 WIB di Laboratorium Biologi perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
3.2. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Ikan Tongkol (Euthynnus pelamis)
2. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
3. Ikan Merah (Lutjanus eryptiopterus)
4. Ikan Senangin (Polynemus tetradactylus)
5. Ikan Teri (Stolepherus comersoni)
6. Ikan Toman (Ophiochephalus micropaltes)

Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Baki atau Nampan
2. Kain lap / Serbet
3. Buku praktikum ikhtiologi
4. buku penuntun praktikum ikhtiologi
5. Alat-alat tulis (Pena, Pensil, Penghapus, dan penggaris)
6. Tissu gulung


3.3. Metode Praktikum
Metode yang dilakukan dalam praktikum ini, yaitu pengamatan secara langsung, dimana data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cara mengamati secara langsung di laboratorium Biologi Perikanan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang linea lateralis,perhitungan sisik, dan morphometrik yang terdapat pada ikan.
3.4. Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum ini adalah menggambar ikan-ikan yang telah disediakan. Ikan diletakkan di atas nampan yang telah disediakan lalu digambar pada buku gambar, membuat klasifikasi ikan, menyebutkan ciri-ciri ikan, dan mengamati tentang linea lateralis,perhitungan sisik, dan morphometrik, dan mengitung jumlah sisik yang terdapat pada tubuh ikan yang dipraktikumkan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1 Ikan Tongkol (Euthynnus pelamis)

Klasifikasi ikan Tongkol: Ordo: goboioida, famili:Scombridae, genus:Euthynnus,spesies: Euthynnus pelamis, habitat:air laut.

Ukuran morfometrik:
TL = 240 mm
FL= 230 mm
SL = 220 mm
BdH = 60 mm
HdL= 50 mm
Gambar 1. Ikan Tongkol
4.1.2 Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Klasifikasi ikan Nila : Ordo:Percopmorpa, famili:Chiclidea, genus:Oreochromis, Spesies: Oreochromis niloticus, habitat:air tawar.


Ukuran morfometrik:
TL = 155 mm
SL = 130 mm
BdH = 50 mm
HdL = 40 mm

Gambar 2. Ikan Nila
4.1.3 Ikan Merah (Lutjanus eryptiopterus)
Klasifikasi ikan Merah : Ordo: Percomorpi, family: Lucanidae Genus:Lutjanus, species: Lutjanus eryptiopterus, habitat:air laut.

Ukuran Morfometrik:
TL : 210 mm
SL : 166 mm
FL : 178 mm
HdL: 40,8 mm
BdH : 50,9 mm

Gambar 3: Ikan Merah

4.1.4 Ikan Senangin (Polynemus tetradactylus)
Klasifikasi ikan Senangin : Ordo: Persecoses, family: Polinemidae,
genus: Polinems, spesies: Polynemus tetradactylus, habitat:air Tawar.

Ukuran Morfometrik:

TL: 210 mm

FL: 190 mm

SL: 170 mm

BdH: 60 mm

HdL: 60 mm





Gambar 4: Ikan Senangin


4.1.5 Ikan Teri (Stolepherus comersoni)
Klasifikasi ikan Teri: Ordo:Clupeformes, family:Engraulididae, genus:Stulepherus Spesies: Stolepherus comersoni, habitat:air Laut.


Ukuran Morfometrik:

TL: 130,5 mm

SL: 110 mm
FL : 120 mm
BdH: 20,5 mm

HdL: 20 mm



Gambar 5: Ikan Teri



4.1.6 Ikan Toman (Ophiochephalus micropaltes)
Klasifikasi ikan Toman: Ordo : Labyrinzhici, family:Ophiocephalidae, genus: Opheocephalus, spesies: Ophiochephalus micropaltes, habitat:air Tawar.

Ukuran Morfometrik:

TL : 420 mm

SL : 350 mm

BdH : 80 mm

HdL : 120 mm



Gambar 6: Ikan Toman


4.2. Pembahasan

4.1.1 Ikan Tongkol (Euthynnus pelamis)
Ikan Tongkol yang merupakan ikan pelagis dan perenang cepat ini mempunyai kepala simetris, bentuk tubuhnya seperti cerutu, dan memiliki kulit
yang licin. Sisiknya dari jenis sikloid. Sirip punggung ada dua yang
letaknya berdekatan. Gurat sisi berjalan di sebelah atas daripada sirip
dada. Sirip dada melengkung, ujungnya tirus dan pangkalnya lebar. Sirip
ekor bercagak dua dengan kedua ujungnya yang panjang, dan pangkalnya
bulat kecil. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada
pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat
dilipat masuk ke dalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil
daya gesekkan dari air pada waktu ikan tersebut sedang berenang cepat.(Djuhanda,1981).
SnL=20 mm, PoL=10,5 mm, VL=20 mm, NoL=30 mm.
4.1.2 Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Djarijah (1995)mengklasifikasikan ikan Nila sebagai berikut : Phylum Chordata,Subphylum Vertebtara, Klass Osteichtyes, Subklass Achanthoptherigi,
Ordo Percopmorpa, Subordo Perciodea, Family Chiclidea, Genus
Oreochromis, dan Spesies Oreochromis niloticus.
Ikan Nila bersifat omnivora tapi cenderung untuk mengkonsumsi makanan yang
berasal dari Plankton, Tumbuh-tumbuhan hakus, dedak tepung bungkil kacang, ampas kelapa dan lain sebagainya ( Asmawi, 1986).
Menurut. RAHAYU. W. (1992) ikan tongkol termasuk dalam golongan ikan pelagis, perenang cepat, mempunyai kadar lemak yang rendah, serta mempunyai komposisi daging yang terdiri daging merah dan putih. Ikan tongkol masih dalam keluarga Scombridae, bentuk tubuh seperti cerucut, dengan kulit licin dan sirip dada melengkung.
AL=20,2 mm, VL=20,7 mm, PoL=40 mm, DL=10,6 mm,VoL=20 mm, SnL=10,5 mm, I Or L= 10,6 mm, ED=1,0 mm.
4.1.3 Ikan Merah (Lutjanus eryptiopterus)
Menurut Saanin (1984), mengklasifikasikan ikan Merah dalam ordo: Percomorphi, family: Lucanidae, genus: Lucanus dan spesies: Lutianus erythropterus. Dengan ciri-ciri kepala tumpul dan ekor berlekuk, tubuh berwarna merah agak keputihan.
Alamsyah(1980) ikan Kakap Merah merupakan ikan yang termasuk ke dalam Ordo Perciformes, Family Laboridae, dan genud Lutainus dan Spesies Lutianus erythropterus.Ikan ini merupakan ikan air laut yang mempunyai sirip punggung yang sempurnayang terletak di depan sirip perut atau di belakang kepala bagian anterior badan pada ikan tersebut.Sirip dada pada ikan merah oblique dan terletak di bawah linea literalis di bawah sudut operculum.Sirip perut ikan ini berbentuk thorcic,sedangkan sirip anus terpisah dengan sirip ekor dan bagian pangkalnya diliputi oleh sisik.Bentuk ekor ikan ini adalah berlekuk tunggal.
Ikan merah (Lutjanus eryptropterus) adalah ikan yang berada di perairan luat.bentuk tubuh bilateral simetris dengan klasifikasinya adalah Ordo Percomorphi, Famili Lucanidae, Genus lutjanus, Spesies Lutjanus eryptropterus. Pada ikan merah mulutnya besar, dapat disembulkan kedepan, ujung belakang dari rahang atas terletak dibawah sudut dari depan bola mata. Ikan merah ini mempunyai empat buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, dan ekor. Warna sirip tersebut bewarna merah kelam (DJUHANDA, 1981).
AL=20,1 mm, VL=30,6 mm, PoL=30,6 mm, DL=20,3 mm, SnL=10,2 mm, NoL=20,4 mm, I Or L=30,1 mm.

4.1.4 Ikan Senangin (Polynemus tetradactylus)
Senangin (bahasa Inggris: Threadfin) adalah ikan laut yang berwarna keperakan dan biasa hidup bergerombol. Jenis ikan ini bisa ditemukan pada saat air pasang tapi tidak terlalu tinggi, dan biasanya pada kondisi air yang lumayan jernih. Spesiesnya antara lain meliputi Eleutheronema tetradactylum, Polynemus paradiseus, Polydactylus sextarius, dan Plotosus canius.(wikipedia,2010)
AL=30,1 mm, VL=10,8 mm, PoL=20,5 mm, DL=20 mm, NoL=30 mm, SnL=10,7 mm, I Or L=10,5 mm.

4.1.5 Ikan Teri (Stolepherus comersoni)
Ikan teri atau ikan bilis adalah sekelompok ikan laut kecil anggota keluarga Engraulidae. Nama ini mencakup berbagai ikan dengan warna tubuh perak kehijauan atau kebiruan.Walaupun anggota Engraulidaei ada yang memiliki panjang maksimum 23 cm, nama ikan teri biasanya diberikan bagi ikan dengan panjang maksimum 5 cm. Moncongnya tumpul dengan gigi yang kecil dan tajam pada kedua-dua rahangnya. Mangsa utama ikan teri ialah plankton. (wikipedia, 2010).
AL=10 mm, VL=0,8 cm, PoL=0,9 mm, DL=10,1 mm, NoL=10,2 mm, SnL=0,5 mm, I or L=10,6 mm.
4.1.6 Ikan Toman (Ophiochephalus micropaltes)
Saanin (1986) mengklasifikasikan ikan Toman sebagai berikut kelas Osteichthyes, ordo labyrinthici, subordo Ophiocephaloidei, famili Ophiocephalidae, genus Ophiocephalus dan species Ophiocephalus micropeltes.
Asmawi (1986) menyatakan bahwa ikan toman memiliki cirri-ciri sebagai berikut : tubuhnya ditutupi oleh sisik yang berwarna biru kehitam-hitaman pada bagian punggung dan bagian perut berwarna putih cerah , pada ikan Toman muda disepanjang tubuhnya terdapat 2 garis hitam yang membujur, tapi pada ikan yang sudah tua kedua garis tersebut hilang.
AL=20,5 mm,VL=20mm, PoL=20,5 mm, NoL=40 mm, SnL=20 mm, I Or L=30 mm.
IV. KESIMPULAN & SARAN
4.1. Kesimpulan
Linnea Lateralis pada ikan adalah garis yang dibentuk oleh pori, jadi linnea lateralis ini terdapat pada ikan yang bersisik maupun tidak bersisik. Bentuk linnea lateralis umumnya bervariasi demikian juga jumlah sisik yang membentuk linnea lateralis. Data pengukuran bagian-bagian dari tubuh suatu spesies ikan penting artinya untuk keperluan determinasi hubungan morphometrik dan analisa pertumbuhan.
sistem pencernaan, sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pernapasan dan sistem reproduksi, diantara ke sepuluh sistem ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
4.2 Saran
Mencari ikan di pasar maupun di kolam-kolam tertentu di daerah Pekanbaru merupakan salah satu kegiatan yang tak kalah penting dengan kegiatan praktikum itu sendiri. Oleh karena itu, hendaknya para praktikan sebelum mencari ikan terlebih dahulu mendapat gambaran dan penjelasan tentang ikan yang dimaksud maupun pasar yang menjadi tujuan mencari ikan sampel. Penulis mengharapkan ada penjelasan terlebih dahulu mengenai gambaran ikan yang akan dicari, sehingga memudahkan dalam mencari ikan, dan menganalisa data tentang ikan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

Ridwan Manda Putra, Iesje Lukystiowati, Chaidir P. Pulungan, Budijono,
Windarti. 2011. Penuntun Praktikum Ichthyology. Faperika. Pekanbaru.

http://id.wikipedia.org/wiki/ (diakses pada tanggal 20 maret 2011)

http://aquaculture09.blogspot.com/2010/04/literatur-ikan-tongkol-ethynnus- pelamis.html(diakses pada tanggal 20 maret 2010)

http://id.wikipedia.org/wiki/Patin (diakses pada tanggal 20 maret 2011)

http://aquaculture09.blogspot.com/2010/05/sistem-otot-dan-integumen-linea.html (diakses pada tanggal 20 maret 2011)

Evy, R., Endang Mujiani dan K. Sujono, 2001. Usaha Perikanan Diindonesia. Mutiara Sumber Widya. Jakarta. 96 hal.

Fitri Tampubolon,2011.http://fitripsp.blog.friendster.com/literatur-ikan (diakses pada tanggal 20 maret 2011)

http://kumpulan-diktat-kuliah.blogspot.com/2009/04/ikhtiologi-berasal-dari- gabungan-dua.html (diakses pada tanggal 20 maret 2011).

0 komentar:

Posting Komentar